Google

Rabu, 20 Juni 2007

TRAINING LEADERSHIP DI SINGAPURA, MEI 2007


TRAINING EXCELLENT TEEN MARET 2007


TRAINING GURU, BATAM 16-17 SEPT 2006


OTAK VERSUS OTOT - KERJA PINTAR VERSUS KERJA KERAS

Mungkin anda pernah mendengar pernyataan yang saya jadikan judul artikel ini, ada yang langsung terkesima dan menangkap makna pernyataan tersebut, namun saya yakin banyak yang tidak ambil perduli dan membiarkan kalimat ini berlalu begitu saja. Sesungguhnya saya ingin katakan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kedua perbedaan diatas. Kalimat ini akan membedakan antara si Sukses dan si Gagal. Si Bahagia dan si Menderita. Bila seseorang menjalani hidupnya dengan lebih dominan dalam mengandalkan ototnya akan mendapatkan hasil yang berbeda dari orang yang lebih dominan dalam mengandalkan otaknya. Orang yang mengandalkan otot adalah tipe orang yang bekerja sendiri (One Man Show), sementara orang yang bekerja dengan otaknya akan bekerja dengan melibatkan orang lain seraya membangun kerjasa sama tim (Team work building) Orang yang mengandalkan otot cenderung tidak punya waktu untuk dirinya sendiri. Sementara orang yang mengandalkan otak lebih fleksibel dalam pengaturan waktu. Hal ini disebabkan karena orang yang bekerja sendiri adalah orang yang tidak berani atau bahkan mungkin tidak tahu bagaimana mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain. Sementara yang bekerja dalam tim cenderung saling membantu dalam menjalankan tugas.

Dalam beberapa kasus terdapat karyawan yang salah kaprah dalam mempraktekkan kata delegasi dalam pekerjaannya. Mereka asal lempar tanggung jawab kepada rekan kerja yang lebih junior. Sementara dia santai-santai saja di kantor dan merasa telah berhasil memakai otaknya. Alhasil yang junior menerima pekerjaan tersebut dengan tidak gembira. Bila sistem delegasi yang salah kaprah ini terus berlanjut akan mengakibatkan dirinya tidak disukai para junior dan berakhir dengan dibenci bahkan digosipin sesama rekan kerja. Bila sesorang terus menerus bekerja dalam suasana kerja yang tidak sehat seperti ini, maka akan mengakibatkan menghadapi tekanan kerja yang tinggi, teman kantor yang kurang bersahabat, pekerjaan yang menumpuk, sehingga menjadikan diri mereka semakin tidak merasa nyaman dan tidak menikmati pekerjaannya. Alhasil kinerja kerja menurun, prestasi kerja berkurang, lama kelamaan atasan akan memberikan penilaian yang kurang baik kepada dirinya.

Contoh kasus diatas telah menjadi suatu fenomena yang terjadi di mana-mana. Banyak kasus yang serupa dapat dengan mudah ditemukan di banyak perusahaan. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka telah terjerumus dalam keadaan ini, bahkan mereka masih menyalahkan teman-teman yang tidak mendukung dirinya, atasan yang tidak memperhatikan dirinya serta memperlakukan dirinya secara tidak adil dan berbagai keluhan lainnya. Sebaliknya seorang karyawan lain yang menjalani pekerjaannya dengan lebih dominan mengandalkan otaknya, dia akan menggunakan keterampilan daya nalarnya untuk mengobservasi kekurangan yang ada dalam dirinya, mencari solusi untuk merubah kekurangan dirinya sehingga berubah menjadi kekuatan. Dirinya akan senantiasa menyadari hal-hal sekecil apapun yang harus dia lakukan untuk meningkatkan potensi dirinya. Bila seseorang terus menerus mengoptimalkan potensi otaknya serta merta terus meningkatkan prestasi kerja, maka diyakini 5 tahun kedepan, dirinya akan mencapai suatu perubahan yang luar biasa.

Ketika seseorang menyadari betapa besar kekuatan otak yang dikaruniakan oleh Tuhan kepada kita, serta tahu bagaimana menggunakan potensi tersebut dalam pekerjaan mereka, maka itulah yang saya sebut dengan kerja pintar. Banyak orang yang semasa muda bekerja dengan ektra keras, banyak diantara mereka yang akhirnya berhasil mencapai keberhasilan, namun banyak pula akhirnya sakit-sakitan dikarenakan bekerja terlalu keras di masa produktif, mereka kurang memperhatikan makan dan istirahat. Sementara itu, ada sekelompok orang yang tahu bagaimana bekerja pintar, mereka membangun tim work yang tangguh selagi muda. Jaringan yang telah terbangun terus menerus di perkuat. Alhasil mereka tidak perlu harus bekerja ekstra keras. Mereka memiliki waktu yang banyak untuk diri mereka menikmati hidupnya. Mereka memiliki kesempatan untuk terlibat dalam banyak aktivitas sosial, menjadikan hidupnya bernilai dan bermakna.

Bila anda bertanya ; bagaimana bekerja dengan otak yang lebih dominan dari pada otot ? Bagaimana bekerja pintar dari pada kerja keras ? Maka jawabannya adalah BELAJAR. Belajar dari orang yang terbukti berhasil menggunakan potensi otaknya untuk bekerja pintar. Belajar darinya, dapatkan sebanyak mungkin informasi dan pelajaran darinya. Pelajari bagaimana dia berhasil, juga pelajari pengalaman gagal yang pernah dia alami. Banyak orang berhasil sukses setelah mengalami rentetan kegagalan dalam hidupnya. Terus belajar, terus dan terus dan terus belajar.

Oleh Nugroho, MM, ACS, CL

Senin, 18 Juni 2007

TIGA PILAR KESUKSESAN

Siapapun manusia normal di dunia ini, ketika dilontarkan pertanyaan : “Apakah anda ingin SUKSES ?” Maka pasti mereka akan menjawab INGIN. Namun apakah semua orang yang ingin sukses, akhirnya benar benar sukses ? Fakta menunjukkan bahwa ternyata tidak semua orang yang berhasil menggapai hidup sejahtera dan bahagia. Banyak orang yang harus hidup melarat dan tidak bahagia. Ada yang hidup berkecukupan dari aspek materi namun tidak bahagia. Ada yang sebaliknya hidup hanya biasa-biasa saja namun pas pasan dalam aspek finansial. Sedikit sekali yang hidup berkelimpahan secara materi serta penuh suka cita.

Bila anda ingin mendapatkan kesuksesan dari aspek materi, caranya gampang. Yang anda butuhkan adalah 3 pilar kesuksesan yang akan kita bahas bersama dalam artikel ini. Namun adakah artinya Kesuksesan materi tanpa di-imbangi oleh kebahagiaan hati dan ketenangan jiwa? Saya yakin anda akan sangat ingin mendapatkan semuanya. Satu jalan yang pasti akan menghantarkan anda mencapai kebahagiaan hati dan ketenangan jiwa adalah meningkatkan iman kepada Sang Pencipta serta terus menerus meneladani dan mempraktekkan ajaran Sang Nabi yang kita yakini. Yakin dan percayalah bahwa seseorang yang batinnya kosong akan sangat menderita hidupnya, terlebih ketika mereka menghadapi detik detik terakhir kehidupannya.

Ada seorang klien yang tidak pernah beriman kepada Sang pencipta, beliau adalah seorang yang menjalani hidupnya dengan caranya sendiri. Beliau tidak percaya akan semua agama dan ajaran. Semasa hidupnya beliau adalah seorang yang tekun dan memiliki semangat kerja yang tinggi, visinya sangat jauh dan memiliki tujuan hidup yang jelas. Beliau berhasil mengembangkan usahanya dengan sukses. Satu persatu anaknya berhasil menjadi sarjana dan memiliki karir yang baik. Akhirnya tibalah suatu hari ketika penyakit hadir dalam lembaran hidupnya. Dirinya sangat terpukul dan tidak dapat menerima kenyataan tersebut. Akhirnya beliau menjalani sisa hidupnya dengan penderitaan batin yang tidak terhingga, hingga akhir hayatnya.

Disisi lain ada seorang ibu yang hidupnya hanya sederhana, menjelang ahir hayatnya dokter memvonis dirinya terserang kanker, beliau harus berjuang mempertahankan hidupnya. Beliau adalah seorang ibu yang sangat beriman kepada Sang Pencipta, setiap sahabat yang datang membesuk dirinya selalu mendengar Ibu tersebut terus menerus menyatakan rasa syukur kepada Sang Pencipta, beliau mengatakan semasa beliau masih sehat, Sang Pencipta telah memberikan kesempatan kepadanya untuk melayani sesama manusia. Untuk itu Ibu tersebut sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan. Dia selalu tersenyum kepada setiap orang yang datang membesuknya seraya mengingatkan mereka untuk terus meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Sang Pencipta serta tidak lupa mengucapkan terima kasih dengan penuh suka cita serta mendoakan setiap orang yang datang menjenguknya.

Para pembaca yang budiman, kita ingin memilih kisah yang mana ketika detik detik terakhir hidup kita datang menjelang. Anda masih memiliki kesempatan untuk memilih dan bertindak mewujudkannya menjadi kenyataan. Bila seseorang telah memahami makna kehidupan ini, barulah Kesuksesan Materi ada artinya. Siapapun anda, apapun latar belakang keluarga anda, tidak perduli anda berkeyakinan kepada agama apa, kesuksesan materi dapat anda peroleh bila anda memiliki 3 (tiga) pilar kesuksesan berikut ini.

KEMAUAN.

Pepatah mengatakan dimana ada kemauan di sana ada jalan. Kemauan merupakan pilar kesuksesa pertama dan utama. Tanpa kemauan seseorang akan hanyut dalam kehidupan dan membiarkan dirinya mengalir bagaikan sekuntum bunga yang terjatuh dalam sebuah sungai kehidupan. Sekuntum bunga tersebut tidak memiliki kuasa untuk bergerak melawan arus air, bunga tersebut tidak dapat memutuskan untuk bergerak ke kiri atau kekanan. Lalu dia akan terus mengalir dan mengalir hingga maut datang menjemputnya. Bukankah banyak manusia yang menjalani hidup dengan kemauan yang kecil? Mereka selalu mudah putus asa ketika masalah datang menghadang. Mereka lebih sering membiarkan dirinya dikendalikan keadaan dari pada mengendalikan keadaan. Mereka lebih sering hanyut dalam emosi daripada mengendalikan emosinya. Dalam banyak hal mereka lebih memilih orang lain memutuskan langkah yang harus dilaluinya dari pada mengambil keputusan untuk masa depannya. Mereka tidak memiliki kemauan belajar yang tinggi, Kemauan untuk menjadi yang terbaik hampir tidak pernah terlintas dalam benak mereka. Kemauan untuk berubah menjadi lebih baik hanya sebuah wacana yang tidak pernah menjadi kenyataan. Oleh karena itu setiap orang yang sukses dari usaha mereka sendiri pastilah orang yang memiliki KEMAUAN YANG KERAS DAN BESAR. Seorang yang ukses karena warisan orang lain, akan sangat sulit mempertahankan prestasinya bila tanpa dibarengi oleh kemauan. Sebaliknya seseorang yang pada awal tidak memiliki apa apa, akhirnya juga akan menapaki kesuksesan dengan kemauan yang besar untuk berubah menjadi lebih baik dan lebih baik.

KESEMPATAN

Pilar kedua kesuksesan adalah kesempatan. Setelah seseorang memiliki kemauan yang besar, selanjutnya dia harus mendapatkan kesempatan. Tanpa kesempatan, maka kemauan yang sebesar apapun akan menjadi sia-sia. Oleh karena itu dalam kenyataan hidup kita selalu menjumpai banyak orang yang sangat rajin dan tekun dalam pekerjaannya, namun hingga masa tuanya, prestasi karirnya hanya biasa-biasa saja. Masalahnya adalah kemampuan dia melihat kesempatan kurang jeli. Faktor lainnya adalah ketika kesempatan datang padanya tidak segera diraih. Tips untuk anda untuk sukses memiliki pilar kedua adalah jangan hanya menunggu kesempatan, tetapi belajarlah menciptakan kesempatan. Bila anda gagal ketika mencoba menciptakan kesempatan pertama, katakan bahwa anda akan mencoba lagi menciptakan kesempatan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Katakan bahwa anda bukan gagal, hanya belum berhasil. Lalu belajarlah sesuatu dari setiap kali anda belum berhasil. Lakukan evaluasi mengapa anda belum berhasil. Dan cari tahu apa yang harus anda lakukan selanjutnya untuk dapat berhasil. Ketika anda tahu menciptakan kesempatan dan meraih kesempatan, maka sukses hanya tinggal beberapa langkah lagi.

KETERAMPILAN

Pilar ketiga adalah sebagai pelengkap pilar pertama dan pilar kedua. Setelah seseorang memiliki kemauan untuk sukses yang disertai dengan komitmen, lalu dia terus belajar menciptakan kesempatan serta bertindak meraih kesempatan, lalu setelah kesempatan berhasil diraih dan dilengkapi dengan keterampilan maka sempurnalah usaha dan upaya untuk mencapai kesuksesan. Bila seseorang memiliki kemauan dan kesempatan telah datang padanya, namun keterampilan yang dimiliki tidak sesuai dengan bidangnya, dan orang tersebut tidak berusaha untuk mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan, maka kesempatan yang telah datang padanya hanya akan transit sesaat dan selanjutnya beralih kepada orang lain. Itu sebabnya ada orang yang hanya menjadi manajer selama 6 bulan, atau 1 tahun, lalu tahun berikutnya harus berhenti sebagai manajer dan kembali menjadi karyawan biasa. Atau seseorang yang memulai bisnis baru, namun 1 tahun kemudian harus menutup bisnisnya.

Para pembaca yang budiman, siapapun anda, apapun latar belakang pendidikan anda, bagaiamanapun baik atau buruknya situasi finansial anda. Untuk sukses anda membutuhkan 3 (tiga) pilar kesuksesan tersebut diatas. Satu saja pilar tersebut hilang, akan menjadikan anda sulit mencapai impian anda. Dan satu lagi hal terpenting dalam hidup ini adalah, Kesuksesan harus di ikuti oleh Kebahagian. Selamat berjuang salam Excellent untuk anda.

Penulis adalah Pengamat Sosial dan Pendidikan serta dosen Perguruan Tinggi ASM CENDANA
Oleh : NUGROHO, MM, ACS, CL

PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK ANAK-ANAK

Mengamati perkembangan kehidupan bermasyarakat dewasa ini, ada satu pertanyaan yang harus kita sikapi dengan sangat serius. Apakah masyarakat semakin hari semakin berbudaya, bermoral, berkarakter dan bersikap baik dalam menjalani kehidupan? Saat ini kita hidup di dunia yang penuh dengan kata modernisasi, teknologi, informasi dan sederetan kata indah lainnya. Namun apakah semua perkembangan modernisasi tersebut menghantarkan manusia menuju kehidupan yang lebih baik, lebih bahagia dan lebih sejahtera? Atau sebaliknya mengakibatkan degradasi nilai-nilai moral.

Bila kita menilik lebih mendalam sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah. Akan kita jumpai seperangkat program yang terus memacu anak belajar untuk menghadapi ujian demi ujian yang seakan tiada akhirnya. Semua kenyataan ini berakhir pada puncak kejenuhan dalam diri anak yang melahirkan sejumlah tekanan psikologis. Mari kita bertanya pertanyaan berikutnya : Adakah arti bila kita memiliki anak yang pintar secara inteligensi namun kurang dalam sikap, moral dan karakter ? Kemajuan ilmu pendidikan tanpa di seimbangkan dengan nilai sikap, moral dan karakter akan berdampak pada memproduksi generasi pembunuh massal yang akan menghancurkan sendi sendi kehidupan bermasyarakat yang akan berakibat pada rusaknya tatanan perekonomian, politik dan sosial budaya.

Mari kita mencoba mengikuti perkembangan berita yang dilangsir di media cetak maupun elektronik. Berita-berita yang menyedihkan tentang pencurian, perampokan mewarnai hari-hari kita. Ada yang mengatakan itu disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan sehingga mengakibatkan mereka tidak punya pilihan karena harus mempertahankan isi perut. Bagaimana bila kita melihat kejahatan yang dilakukan oleh kaum intelektual yang justru memiliki skala kejahatan yang lebih besar. Bila seorang perampok hanya akan mengakibatkan kerugian pada diri korban senilai jutaan rupiah, sementara kejahatan intelektual justru mengakibatkan kerugian milyaran rupiah. Berarti yang mendorong seseorang melakukan tindak kejahatan bukan karena tingkat pendidikannya. Tapi Sikap, Karakter dan Moral yang rendah yang menjadi pemicu utama terjadinya tindak kejahatan tersebut.

Menyikapi kenyataan tersebut diatas. Dapat kita sadari betapa pentingnya menanamkan pendidikan Sikap, Karakter dan Moral kepada anak-anak kita yang notabene akan menjadi generasi penerus bangsa ini. Bila ada yang beranggapan bahwa anak yang bersikap baik, berkarakter baik dan bermoral baik akan susah mencari nafkah di kemudian hari. Ini adalah satu keyakinan yang harus diluruskan. Mari kita meminjam hukum ekonomi yang berbunyi : “Bila suplai barang menurun, maka harga barang akan naik”. Nah, bila suplai Sumber Daya Manusia (SDM) dengan sikap, karakter dan moral yang baik semakin langka di masyarakat, berarti SDM yang memiliki sikap, karakter dan moral yang baik akan di bayar lebih mahal oleh pengguna jasa.

Kenyataan yang sering dikeluhkan oleh para pengusaha, Direktur dan Manajer di berbagai perusahaan adalah sulitnya mendapatkan SDM dengan sikap, karakter dan moral yang baik. Untuk itu, adalah peluang dan kesempatan yang harus diraih oleh semua orang tua untuk berlomba-lomba mendidik anak dengan menanamkan sikap, karakter dan moral yang tinggi kepada anak-anak mereka guna mempersiapkan anak tersebut menghadapi masa depan yang lebih baik. Untuk mengajarkan sikap, karakter dan moralitas kepada anak, tentunya harus dimulai dari diri kita sendiri. Ketika kita dapat menjadi teladan bagi anak anak kita, maka mereka akan cenderung mengikuti sikap, karakter dan moral yang kita tunjukkan kepada mereka. Pepatah mengatakan buah jatuh tidak jauh dari tangkainya. Demikian juga yang akan terjadi pada anak-anak kita.

Bila kita mau merenung sejenak, untuk apa sih kita bekerja mati-matian mencari nafkah ? Bukankah kita ingin melihat suatu hari anak-anak kita akan berhasil dalam hidupnya dan menikmati kebahagiaan. Akankah ada artinya bila kita berhasil menimbun harta dan mewariskan semua kepada anak-anak kita, namun tatkala kita memejamkan mata untuk selama-lamanya, dikarenakan anak-anak kita tidak dibekali dengan sikap, karakter dan moral yang baik, lalu semua warisan harta yang kita kumpulkan semasa hidup di foya-foyakan secara tidak bijaksana hingga akhirnya habis dan mengakibatkan kebangkrutan serta menciptakan hutang atau bahkan terjerumus kedalam masalah hukum yang menjadikan mereka harus meringkuk di dalam sel penjara. Bukankah sudah banyak kisah nyata seperti itu yang dapat kita baca di berita media cetak bahkan dapat kita tonton di media elektronik.

Para pembaca yang budiman, inilah saatnya kita membuktikan cinta kita kepada anak cucu kita, bahwa kita menyayangi mereka, kita ingin menjadikan mereka sukses di dunia dan akhirat. Kita ingin melihat mereka hidup sejahtera dan bahagia. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mendidik mereka dengan membekali sikap, karakter dan moral yang baik. Marilah kita mulai dari diri kita sendiri, marilah kita mulai dengan menuntut diri kita sendiri bukan menuntut orang lain memulai terlebih dahulu. Dengan demikian kita telah memberikan sumbangsih yang tidak terhingga bagi terciptanya kehidupan yang lebih indah di masa mendatang.

OLEH : NUGROHO, MM, ACS, CL

MENGEMBANGKAN DAYA NALAR ANAK

Setiap anak terlahir dengan jenius, demikian bunyi kalimat yang dapat kita baca dari berbagai buku yang dikarang oleh banyak pakar. Setiap bayi terlahir dengan sel neuron yang berjumlah 1.000.000.000.000 ( satu triliun), dan penelitian terakhir menunjukkan bahwa rata-rata manusia di dunia menggunakan kurang dari 1 % potensi otaknya. Ada yang mengatakan kenyataan ini adalah kabar buruk dalam perkembangan peradaban manusia. Namun menurut saya, ini adalah kabar baik. Karena masih terdapat 99% potensi otak yang masih dapat kita kembangkan. Artinya kita dapat melakukan sesuatu untuk meningkatkan potensi otak anak kita. Melalui pelatihan-pelatihan yang dirancang dengan stimulasi yang tepat akan mengakibatkan bertambahnya sel neuron yang teraktifkan. Semakin banyak sel neuron yang teraktifkan akan menentukan tingkat kecerdasan seorang anak semakin baik.

Kemampuan daya nalar seorang anak juga dapat di kembangkan menjadi lebih baik. Bila anda menganggap putra-putri kesayangan anak susah dalam pelajaran mengarang, berarti ada yang kurang dalam daya nalar anak tersebut. Guna meningkatkan keterampilan anak dalam hal mengarang, anda dapat memulai dengan menstimulasi daya nalar anak tersebut. Caranya mudah dan dapat dilakukan tanpa alat bantu. Misalnya anak anda duduk di bangku sekolah kelas 1 SD. Anda dapat memulai dengan memberitahu anak sebuah kata, lalu meminta anak tersebut menceritakan 3 hal tentang kata tersebut. Contohnya anda memberitahu anak kata : “PENSIL”. Lalu anda meminta anak tersebut menceritakan 3 hal tentang pensil. Bila pada awalnya anak tersebut kesulitan dalam menceritakan 3 hal tersebut. Anda dapat membantu dengan memancing melalui pertanyaan. Misalnya : Pensil terbuat dari apa ? Lalu pertanyaan berikutnya : Pensil digunakan untuk apa ? Ada berapa jenis pensil ? Anda mewarnai dengan menggunakan pensil apa ?

Ketika kita melatih anak dengan menggunakan stimulasi tersebut diatas, sesungguhnya kita sedang merangsang daya nalar anak tersebut. Lakukan stimulasi ini dalam bentuk bermain serta rancang dengan suasana yang menyenangkan, berikan pujian kepada anak ketika mereka dapat menceritakannya dengan baik. Anda juga dapat memadukan dengan metode berlomba antara dua anak, bila anak anda adalah anak tunggal, anda dapat mengajak pasangan anda (suami atau istri) anda dalam permainan tersebut. Semakin menarik stimulasi yang anda lakukan akan menjadikan anak lebih cepat belajar dan semakin termotivasi. Metode ini sangat efektif untuk di mainkan minimal 3 kali sehari. Dan setiap kali cukup berikan maksimal 2 kata untuk dikembangkan menjadi 3 kalimat. Bila anak tersebut telah mulai belajar menulis, minta dia menuliskan diatas selembar kertas. Bila anda sabar dan telaten serta melatih anak anda secara kontinu, anak tersebut akan memberikan hasil yang mengejutkan dalam hal mengarang.

Keterampilan mengarang adalah dasar dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, kelak kemudian hari keterampilan tersebut juga akan membangun konstruksi yang kokoh bagi anak tersebut dalam hal meyusun laporan, membuat proposal, menulis thesis atau skripsi, bahkan yang paling sederhana adalah menulis surat lamaran kerja. Bukankah keterampilan tersebut adalah hal yang berharga dan mendukung kesuksesan anak ? Bila anda menyadari hal ini penting, segera bertindak dan latihlah anak anda menjadi generasi penerus bangsa yang siap menghantarkan Bangsa Indonesia menjadi Bangsa yang Besar dan Kuat, sehingga mampu bersaing di era globalisasi yang serta merta akan merubah Bangsa yang kita cintai ini menjadi Bangsa yang Kaya dan Makmur. Bila anda ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang tips mengembangkan daya nalar anak, anda dapat mengirimkan pertanyaan anda ke email : nugrohoedu@yahoo.com. Selamat mencoba dan menjadi orang tua yang budiman dan teladan yang baik bagi putra-putri anda.

Nugroho's BLog

Minggu, 17 Juni 2007