Google

Kamis, 20 November 2008

Kutu Anjing dan Rantai Gajah

Melepaskan Diri dari Belenggu Keterbatasan

Ini cerita yang saya dapat dari guru saya. Pak Farid Poniman. Cerita yang sungguh membebaskan saya dari berbagai belenggu yang membatasi langkah-langkah bisnis saya menuju sukses. Begini ceritanya:
Seekor kutu anjing adalah binatang yang sangat hebat. Apa kehebatannya? Ia bisa meloncaat sangat tinggi. Sampai kira-kira 50 kali lipat ukuran tubuhnya. Ia binatang yang membuat anjing gatal-gatal.

Suatu ketika sang anjing meminta tolong pada seekor kelinci. “Wahai kelinci, tolonglah aku. Tolong kau cari, tangkap dan buang kutu anjing di tubuhku ini. Rasanya aku sudah nggak kuat lagi.”

Kelinci pun berusaha sekuat tenaga. Tapi ia sangat sulit menangkap kutu anjing itu. Setiap ia akan tangkap, si kutu anjing melompat tinggi. Bahkan lebih tinggi dari kelinci.
Keadaan ini membuat kelinci berpikir keras. Akhirnya ia dapat ide. Ia minta serpihan kecil daging dan bulu pada anjing. Daging dan bulu itu, ia masukkan ke sebuah kotak korek api yang terbuka. Rupanya kelinci membuat jebakan untuk kutu anjing tersebut.

Ketika kutu anjing melihat ada sebongkah daging dan bulu anjing, maka ia pun melompat masuk ke dalam kotak korek api itu. Ketika, ia sedang asyik menikmati bulu dan daging anjing itu, kelinci segera menutup penutup kotak korek api itu. Si kutu anjing pun terperangkap.

Kelinci membiarkan kutu anjing itu beberapa hari. Ia tidak ingin tangkapannya kabur lagi. Setelah beberapa hari, kotak korek api dibuka. Meloncatlah si kutu anjing. Kelinci terkejut. Ia khawatir si kutu anjing akan kabur. Ternyata tidak. Kutu anjing itu sekarang, tidak bisa loncat melebihi tinggi kotak korek api yang beberapa hari ini mengurungnya. Kelinci dengan mudah kembali menangkap si kutu anjing.
Nah, itulah cerita kutu anjing. Dia sebenarnya bisa melompat tinggi sekali. Sampai 50 kali ukuran tubuhnya. Tapi begitu ia dimasukkan ke kotak korek api, ia tak bisa melompat tinggi.
Apa yang bisa kita pelajari dari kisah itu? Banyak sekali. Cuma saja, saya baru akan menerangkannya, sesudah saya menceritakan satu cerita lagi untuk anda. Cerita Rantai Gajah. Cerita ini saya dapat juga dari Pak Farid Poniman. Guru saya yang satu ini, memang benar-benar hebat. Ia punya banyak cerita yang bagus-bagus. Begini ceritanya, dengan modifikasi dari saya sendiri:

Suatu ketika, ada gajah liar yang merusak kampung. Sudah banyak orang yang celaka. Banyak rumah yang rusak. Sawah dan ladang pun demikian pula.
Penduduk desa telah berusaha sekuat tenaga menangkap atau membunuh sang gajah. Tapi semua cara gagal. Mereka kekurangan alat. Mereka hanya mengandalkan senapan angin yang tidak seberapa kekuatannya. Tentu saja, tidak bisa menaklukan sang gajah.

Kebetulan, lewat ke kampung itu seorang pemburu dari kota. Penduduk kampung pun meminta pertolongan sang pemburu. Dengan sigap pemburu ini segera memburu sang gajah. Mereka pun bertemu di pinggir kampung.
Sang pemburu sudah siap dengan berbagai alatnya. Ia gunakan senapan besar dengan kekuatan besar. Ia juga gunakan peluru bius yang sangat kuat. Ia yakin, peluru bius itu sanggup membius sang gajah.

Beberapa kali tembakan meleset. Sampai pada tembakan kelima, akhirnya sang gajah tertembak. Peluru bius itu pun menancap di tubuh sang gajah. Beberapa saat, sang gajah meronta. Sampai kemudian, ia terjatuh dan pingsan.
Sang pemburu dan penduduk kampung kemudian merantai gajah itu. Rantai yang digunakan besar dan kuat sekali. Penduduk kampung pun lega. Akhirnya masalah besar itu selesai juga.

Sang gajah pun bangun. Ketika bangun ia langsung berdiri dan berlari. Ia merasa benar-benar lapar. Tapi kakinya dirantai. Ia pun terjatuh. Ia berdiri lagi, lari lagi. Terjatuh lagi. Begitu terus. Sampai sang gajah lemas. Ketika melihat kesekelilingnya, ternyata ia menemukan sebongkah besar rumput. Ia pun menghampiri rumput itu dan memakannya. Ketika gajah itu kenyang, ia mencoba berlari lagi. Tapi rantai yang mengikatnya sungguh kuat. Ia terjatuh lagi.

Itulah yang terjadi hari-hari berikutnya. Sang gajah terus mencoba berlari, tapi ia terus gagal. Meski begitu, ia tidak kelaparan. Malah makin gemuk saja, karena makanannya bagus dan terjamin. Sang gajah pun berhenti mencoba lari. Setiap hari ia hanya makan saja.

Rantai gajah pun diganti. Tidak lagi menggunakan besi yang besar dan kuat. Ia hanya diikat seutas tali plastik. Tapi sang gajah tidak mencoba berlari. Ia telah nyaman pada kondisinya sekarang. Ia tidak lagi liar.

Itulah cerita rantai gajah. Apa yang bisa anda simpulkan dari dua cerita tadi? Kutu anjing yang tadinya bisa melompat tinggi, jadi tidak berdaya dan hanya melompat setinggi kotak korek api. Demikian juga dengan sang gajah liar. Tadinya dibutuhkan rantai besi yang besar dan kuat untuk merantainya. Tapi, kemudian, seutas tali plastik saja tidak dicoba diputuskan oleh sang gajah.

Bagi saya, dua cerita di atas setidaknya memberi tiga pelajaran:
1. Setiap mahluk hidup sebenarnya mempunyai potensi yang hebat.
2. Ada kondisi yang membuat potensi hebat tersebut, justru tidak digunakan.
3. Manusia hebat adalah manusia yang berhasil memutuskan belenggu dalam dirinya sendiri. Mari kita bahas satu per satu.

1. Potensi hebat.

Setiap manusia dilahirkan dengan potensi yang hebat. Bagaimana orang seperti Thomas Alfa Edison – yang dikeluarkan dari sekolah karena dianggap bodoh – justru berhasil mempunyai hak paten untuk 1000 penemuan. Itu karena Edison memang dilahirkan dengan potensi hebat itu. Demikian pula dengan kita semua.

Kita semua dilahirkan dengan potensi yang sama dengan Edison. Otak kita dengan Edison relatif sama. Bedanya, Edison menggunakan lebih banyak sel otak dibanding orang biasa. Karena potensi yang digunakan berbeda, maka hasilnya pun beda. Sesederhana itu.

Jadi, potensi yang kita miliki itu sama dengan orang-orang hebat seperti Soekarno, Habibie, keempat Imam Mazhab, Gus Dur, Amin Rais, Usamah bin Ladin, Goerge W Bush, Fidel Castro, Pele, Maradona, Ronaldinho, Zinedine Zidane, Muhammad Ali, Rudi Hartono, dan sebagainya.

Pembedanya terletak pada seberapa banyak potensi yang kita gunakan dalam hidup kita sehari-hari.
Semua manusia berasal dari sel sperma. Nah, sel sperma yang menjadi manusia itu adalah sel terkuat. Ia telah berjuang mengalahkan 200 juta sel sperma lain. Jadi kita itu dilahirkan sebagai orang hebat dari awal penciptaan kita.
Setidaknya ada enam potensi hebat yang kita miliki. Pertama, ruh. Ruh lah yang membuat kita hidup. Berbeda dengan batu. Ruh adalah bagian manusia yang kekal. Ia tidak akan mati. Mati yang kita kenal adalah proses perpindahan ruh dari dunia fana ke dunia kekekalan. Sang ruh tetap hidup.

Kedua, akal. Inilah anugerah Tuhan yang membedakan dan membuat manusia lebih dari mahluk lain. Bahkan dari malaikat sekalipun. Akal adalah kemampuan manusia untuk membedakan hal yang benar dan salah, lalu mendorong manusia melakukan hal yang benar.

Ketiga, nafsu. Inilah sumber keinginan tanpa batas manusia. Ia memang punya titik lemah, yaitu mendorong manusia melakukan hal-hal yang buruk. Tapi dengan kekuatan akal, nafsu manusia bisa dikendalikan. Misalnya manusia punya nafsu sex. Nah, akal akan memimpin nafsu untuk menyalurkan nafsu tersebut dengan cara yang benar. Pernikahan. Bukan berzina.

Keempat, otak. Inilah potensi yang luar biasa. Di dalamnya terdapat pikiran, emosi, kreatifitas, imaginasi, memori dan sebagainya. Semua hal itu adalah potensi-potensi hebat. Dengan pikiran yang tepat misalnya, kita dapat berjalan di atas bara api tanpa terluka. Dengan adanya emosi, kita bisa menjalin hubungan baik dengan sesama mahluk Tuhan.
Kelima fisik. Manusia telah dianugerahi fisik yang tepat. Lihatlah hidung kita. Lubangnya mengarah ke bawah kan? Bayangkan bila lubang hidung kita mengarah ke atas, akan susah kalau kehujanan. Bayangkan pula bila bibir kita ada dua atau lebih. Satu bibir ngomong, yang lain juga ngomong. Bingung kan? Atau kita punya dua jenis kelamin. Bagaimana kira-kira jadinya?

Keenam, waktu. Tuhan memberi setiap manusia waktu yang sama. Sehari 24 jam. Sejam 60 menit. Semenit 60 detik. Waktu adalah potensi yang tidak bisa diulang. Kita tidak bisa mengulang kelahiran kita sendiri. Waktu terus berlalu.
Bila sekarang anda sedang membaca, maka di waktu yang sama ada yang tidur, nonton TV, belanja, dan sebagainya. Sebaik apa kita menggunakan waktu, sebaik itu pulalah hasil yang kita dapat. Juga sebaliknya.

Nah, keenam potensi ini sama diberikan Tuhan pada setiap manusia. Tinggal bagaimana kita menggunakan potensi itu. Itulah mengapa ada orang sukses dan pecundang. Orang sukses pasti menggunakan potensi seoptimal mungkin. Sedang pecundang tidak.

2. Kondisi yang membelenggu.

Ada banyak kondisi yang bisa membelenggu potensi manusia. Saya menggolongkan belenggu itu dalam dua kelompok besar. Pertama ketakutan dan keraguan. Kedua, belenggu kondisi.

Belenggu ketakutan dan keraguan. Inilah belenggu utama. Gajah berhenti berusaha lari karena ia takut jatuh lagi. Jatuh itu menyakitkan. Karena takut, ia belajar merasa nyaman dengan kondisi barunya. Ia pun masuk ke zona nyaman (comfort zone).

Setiap kita pasti merasa takut dan ragu melakukan sesuatu yang baru. Hal baru ada di luar zona nyaman kita. Setiap manusia pasti dilanda ketakutan dan keraguan ketika ia melangkah keluar dari zona nyamannya.

Misalnya anda ingin mulai berbisnis. Nah, anda pasti diserang ketakutan dan keraguan. Anda takut rugi. Anda takut ditolak. Anda takut ditertawakan. Anda takut ditentang keluarga. Anda pun merasa ragu dengan kemampuan anda. Anda ragu pada rekan bisnis anda dan sebagainya.

Bila anda menurutkan ketakutan dan keraguan itu, maka anda pasti tidak akan mulai. Berkuasanya ketakutan dan keraguan pada diri manusia membuat manusia itu diam. Tidak bergerak. Tidak mengambil langkah apa-apa. Tapi, begitu ia mengatasi ketakutan dan keraguannya, ia pun mulai bertindak. Pasti!

Belenggu kondisi adalah terbelenggunya potensi karena suatu kondisi. Misalnya kondisi ekonomi, sosial, usia, pendidikan, budaya, lingkungan dan sebagainya. Setiap kondisi mengandung belenggu.

Kondisi miskin bisa membelenggu. “Saya miskin. Tidak punya modal. Bagaimana bisa memulai bisnis?” Kondisi kaya pun bisa membelengu. “Untuk apa saya cape-cape bisnis. Uang saya kan sudah banyak.”

Jadi, meski kondisinya beda, tapi bisa membelenggu dengan hasil yang sama. Dalam kasus di atas, hasilnya adalah tidak mulai berbisnis.

Usia bisa membelenggu. “Saya sudah tua, sudah tidak bisa berpikir keras lagi”. Itu belenggu. Atau “Saya masih terlalu muda. Belum berpengalaman”
Jaman sekarang pendidikan pun bisa membelenggu. Orang yang pendidikannya rendah akan terbelenggu bila berpikir: “Saya kan tidak lulus SD, bagaimana bisa sukses?” Orang yang pendidikannya tinggi akan terbelenggu bila berpikir: “Pendidikan saya tinggi, masa saya harus jualan jadi pedagang kaki lima?” Jadi, kondisi apapun bisa membelenggu.

3. Memutuskan belenggu diri.

Dua belenggu di atas membelenggu potensi. Bagaimana memutuskan belenggu itu? Prinsipnya ada dua. Pertama, optimalisasi potensi. Kedua, pertolongan orang lain.
Optimalisasi potensi bersifat internal. Caranya ada dua. Pertama, BENTUK TUJUAN. Misalnya orang miskin yang terbelenggu kemiskinannya. Nah, kondisi miskin itu pasti membuatnya tidak enak. Bila kondisi tidak enak itu sudah sampai puncaknya, ia akan berpikir: ”Bagaimana saya bisa jadi kaya?” Bila pikiran itu cukup kuat, ia akan berusaha sampai sukses. Banyak orang super kaya tadinya adalah orang super miskin.

Cara kedua adalah apa yang disebut MEMBINGKAI ULANG. Contohnya orang kurang berpendidikan formal. Ia berpikir: “Saya memang tidak lulus SD, tapi saya akan buktikan bahwa saya juga bisa sukses”. Pikiran itu membingkai ulang kondisi miskin. Itulah yang dilakukan Pak Andri Wongso. Sekarang ia berhasil. Ia menyebut dirinya SDTT TBS (Sekolah Dasar Tidak Tamat, Tapi Bisa Sukses).
Contoh lain orang kaya yang tidak mau berbisnis tadi. Ia berpikir:”Uang saya sudah banyak. Buat apa berbisnis?” Nah, sang orang kaya akan mulai bisnis bila ia membingkai ulang kondisinya. “Saya memang kaya. Tapi kalau tidak bisnis, pasti uang saya habis.”

Ada juga orang yang dilanda ketakutan dan keraguan. Tapi kemudian, pikirannya berbalik. Ia berpikir:”Paling resikonya saya kehilangan uang. Nanti juga saya dapat uang lagi.” Itulah membingkai ulang.

Prinsip kedua adalah pertolongan orang lain. Prinsip kedua ini sebenarnya adalah penguat cara kedua. Orang tidak bisa ditolong oleh orang lain kecuali orang itu menolong dirinya sendiri.

Prinsip kedua ini ada dua cara praktis. Pertama memberi ikan. Kedua memberi jala. Cara pertama bersifat lebih cepat. Ia langsung mengatasi belenggu tadi. Bila ada orang miskin, beri dia uang sesuai kebutuhannya. Selesai. Bila ada orang yang takut presentasi, ya sudah ambil alih oleh orang lain. Beres.

Cara pertama ini hanya menunda masalah. Belenggu dirinya masih ada. Mungkin malah lebih kuat. Sama dengan orang yang punya utang. Ia lari terus waktu utangnya ditagih. Dengan begitu utang tadi tidak jadi lunas kan?
Cara kedua adalah memberi jala. Bukan ikan. Jadi bila orang ragu dan takut bisnis, maka jangan dibiarkan ia mundur. Tapi ajari bagaimana ia bisa mengatasi ketakutan dan keraguannya dengan menggunakan prinsip kedua. Bangkitkan tujuannya dan bingkai ulang kondisinya.
Untuk orang yang takut berbisnis, katakan: “Bila anda tidak mulai bisnis, anda tidak akan pernah kaya. Anda pasti mau jadi orang kaya kan? Mau dapat penghasilan Rp. 100 juta per bulan? Mulailah bisnis!” Bangkitkan tujuan!
Atau, lakukan bingkai ulang. Katakan: “Kondisi miskin adalah kesempatan emas untuk sukses. Banyak sekali orang super kaya yang tadinya super miskin. Saya yakin anda adalah orang berikutnya.”

Jadi cara memberi jala adalah proses pendidikan. Pendidikan (education), sesuai asal katanya, yaitu dari educare. Artinya ‘mengeluarkan’. Jadi pendidikan itu harus bisa mengeluarkan potensi manusia yang hebat itu.
Jadi, tolonglah orang lain dengan mendidiknya. Buat (atau paksa) ia suka belajar. Suka baca buku. Suka diskusi. Suka ikut seminar dan pelatihan, dan sebagainya. Tantang dia bertindak dan mencapai target. Latih untuk menguasai kompetensi tertentu. Maafkan kesalahannya. Puji prestasinya.


Penulis By Supardi Lee

Added By Mr JWNS

Belajar Sukses dari Pemuda Cina Kuno Belajar Sukses dari Pemuda Cina Kuno

3 Kunci Rahasia Menuju Sukses

3000 tahun lalu, kaum terapung dari negeri Cina kuno tinggal di atas rumah-rumah di atas air. Mereka makan malam di udara terbuka.

Setiap keluarga tinggal di atas panggung di sebuah teluk. Ketika seorang anak lelaki sudah tumbuh dewasa, dia akan berdiri di tepi panggungnya dan memanggil. Gadis yang dicintainya akan memanggilnya kembali. Lalu pemuda itu akan membangun sebuah jembatan dari panggungnya menuju panggung si gadis.

Jika keluarga si pemuda menyukai si gadis, mereka akan membantu membangun jembatan itu. Kedua rumah mereka akan digabungkan dan kedua keluarga akan menjadi satu.

Pada suatu hari, seorang pemuda terapung mendengar bisikan dari atas cakrawala. Bisikan itu datang dari seorang gadis yang tinggal nun jauh di sana. Mereka saling memanggil dalam kurun waktu yang lama. Mereka memutuskan untuk menikah.

Keluarga si pemuda bilang tidak. Gadis itu berasal dari kalangan yang berbeda dan terlalu jauh. Tapi si pemuda bersikeras. Ia mulai membangun jembatan menuju cakrawala. Ia menggali dalam ke dasar laut untuk membangun fondasi yang kuat.

Keluarganya tidak membantu. Kata mereka, tradisi menikahi tetangga memberikan kekuatan pada komunitas mereka.
Mereka menamakan jembatan si pemuda “Jembatan Bisikan“. Mereka menyuruhnya berhenti membangunnya. Namun si Pemuda tidak peduli. Ia membangun jembatan itu selama delapan tahun.

Ketika jembatan selesai, ia bertemu dengan gadis yang berbisik dari cakrawala. Mereka pun menikah di atas jembatan istimewa itu.

Tahun berikutnya, badai besar datang menghantam. Badai itu memusnahkan rumah panggung kaum terapung.

Namun jembatan bisikan itu tetap tegar !

Dan begitulah pula dengan kita. Benda yang membutuhkan waktu lama untuk membangunnya akan membutuhkan waktu lama pula untuk memusnahkannya.

Melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan itu memang sulit. Tapi setelah ia tuntas, maka tidak bisa lagi dibuyarkan. Untuk memastikan agar tradisi lama tetap bisa mempertahankan kekuatannya, maka ubahlah.
(Mutiara Kebijakan Timur, oleh C.F. Wong)

Kunci-Kunci Sukses

Bagi saya, cerita di atas sangat mengesankan. Maknanya sangat dalam. Dalam cerita itu, andapun dapat menangkap makna-makna yang luar biasa.

Bagi anda yang menginginkan kesuksesan bisnis, maka cerita jembatan cina kuno itu, harusnya memberi anda inspirasi dan semangat. Dalam cerita itu, terkandung kunci-kunci sukses yang abadi.

Kunci-kunci itu tak terbantahkan. Ia telah berulang kali digunakan oleh semua (semua!) orang sukses. Tak peduli orang-orang sukses tersebut tadinya miskin, cacat, didiskriminasi, bodoh, mau bunuh diri, atau bagaimana pun.

Kunci-kunci itu telah menolong mereka. Kunci-kunci yang sama akan terus menolong siapa saja yang benar-benar ingin sukses.

Apa saja kunci-kunci sukses dalam cerita itu? Saya menemukan ada tiga yang utama:

1. Tujuan yang jelas.
2. Berani merubah tradisi
3. Kesabaran tiada akhir.

1. Tujuan yang jelas.

Tujuan sang pemuda jelas. Ia harus menghubungkan rumahnya dengan rumah gadis idamannya dengan sebuah jembatan.

Sang pemuda tahu, jembatan itu panjang. Maka ia membangun jembatan yang sangat kuat. Karenanya, jembatan itu harus dibangun dengan fondasi yang sangat dalam ke dasar laut. Perhitungan tepat. Jembatan itu tahan dihantam badai.

Tujuan jelas sangat penting dalam bisnis. Inilah awal semua cerita bisnis. Apakah tujuan anda berbisnis? Apakah uang dan kekayaan melimpah? Atau Kedudukan terhormat? Popularitas? Atau pembuktian diri? Atau apa?

Saya menawarkan, buatlah tujuan bisnis anda adalah : Memberi manfaat besar bagi sesama dengan menggunakan kekayaan berlimpah. Jadi, berbisnis itu memang untuk kaya. Punya uang dan kekayaan melimpah. Tapi uang dan kekayaan itu hanya alat. Alat untuk memberi manfaat untuk sesame.

Jadi, buat penghasilan anda Rp. 5 milyar per bulan. Maka anda dapat membangun rumah sakit gratis, sekolah gratis, beasiswa, investasi bisnis kecil, dan sebagainya. Pokoke tujuan anda adalah memberi manfaat bagi sesama. Dengan begitu hidup anda akan tenang dan bahagia.

Otak anda akan bekerja sesuai tujuan anda. Bila tujuan anda Rp. 100 juta, maka otak anda akan bekerja di tingkat Rp. 100 juta itu. Coba tetapkan tujuan Rp. 1 juta, maka otak anda akan bekerja sepersepuluhnya. Karenanya, tetapkan tujuan bisnis tinggi. Dengan itu, otak dan tindakan anda akan mengikuti.

Setelah menetapkan tujuan, berhati-hatilah pada pada Pencuri Mimpi. Pencuri Mimpi adalah orang-orang yang berusaha mencuri tujuan anda. Mereka menghalangi anda. Mereka melemahkan semangat anda. Mereka mengatakan masalah dan resiko yang akan anda hadapi. Mereka juga memberi gambaran kegagalan anda.

Bila anda menuruti kata mereka, saya pastikan anda akan berhenti. Sang pemuda Cina akan berhenti membangun jembatan ketika ia mendengar kata-kata keluarganya untuk berhenti dan hanya mencari istri dari tetangganya saja. Keluarga sang pemuda telah berusaha menjadi pencuri mimpi. Untung sang pemuda tak mendengarkannya.

Pernahkan anda ingin kenalan dengan gadis/pria yang menarik bagi anda? Begitu anda mau bergerak, anda mendengar suara-suara negatif di benak anda. Anda ikuti suara negatif itu. Anda pasti berhenti bergerak.

Anda paling-paling cuma memandangnya dari kejauhan. Anda bayangkan betapa enaknya bisa kenalan. Tapi anda masih tidak bergerak. Tapi begitu anda berpikir : “Saya akan mengenalnya. Apapun yang terjadi. Malu, malu dah.“ Jreng anda pun bertindak.

2. Berani Merubah Tradisi

Sang pemuda Cina hidup dalam suatu tradisi. Menikah dengan tetangga. Tapi ia tidak mau menerima tradisi itu. Ia merubahnya. Ia menginginkan sesuatu yang tidak biasa.

Karena itu, ia jadi orang luar biasa. Meski untuk itu, ia harus membayar harganya. Tidak didukung keluarga dalam kerja besarnya.

Dalam hidup banyak tradisi. Misalnya sekolah tinggi, dapat kerja bagus. Banyak orang yang ingin bisnis tapi tidak berani merubah tradisi itu. Akhirnya keingingan itu terpendam dan hilang. Mereka menyerah pada tradisi. Mereka memilih jadi orang biasa-biasa saja.

Pilihannya ada pada anda. Apakah anda benar-benar mau mencapai tujuan anda di atas. Bila benar-benar mau, maka anda harus membayar harganya.

Harga tujuan mengikuti tujuannya. Bila tujuan anda rendah, maka harganya juga rendah. Bila tujuan anda tinggi, maka harganya juga tinggi.

Bila anda ingin pendapatan Rp.100 juta per bulan, anda tidak mungkin mendapatkannya dengan menjadi karyawan. Anda harus berbisnis. Meski dengan begitu anda harus berjuang merubah banyak tradisi. Terutama tradisi dalam pikiran anda sendiri.

Dalam diri setiap manusia, ada hambatan mental. Apakah bentuknya keraguan, ketakutan, kurang percaya diri, dan sebagainya. Ketika hambatan mental ini muncul, maka anda pasti jadi orang yang kendur semangat dan takut menghadapi resiko. Anda cenderung mundur ke belakang.

Untuk mengatasi masalah ini, anda harus fokus pada tujuan anda. cara praktis, anda teriakkan tujuan anda berulang kali. Sang pemuda Cina pun begitu. Keraguan dan ketakutan menghampirinya. Tapi ia fokus pada tujuannya. Keinginannya menikah dengan gadis pujaan, membakar lagi semangatnya.

Cara kedua, ingatlah bila anda menyerah anda harus memulai berjuang dari awal. Itu kondisi yang lebih buruk daripada meneruskan perjuangan.

Cara ketiga, ingatlah bahwa semua hal buruk itu pasti berlalu. Betapa susahnya pun anda sekarang, semua kesusahan itu akan berlalu. Anda akan mengenang kesusahan itu sebagai hal yang indah.

Cara keempat, berkumpullah dengan orang-orang yang sudah sukses mengatasi hambatan mental dalam dirinya. Bergaul dengan orang yang pantang menyerah akan berpengaruh pada diri anda.

Cara kelima, bacalah kisah-kisah hidup orang-orang sukses. Pelajari apa sih rahasia mereka.

Cara keenam, lihat sekeliling anda. Cari orang-orang gagal. Perhatikan hidup mereka yang menderita. Ingatlah bila anda tidak mau menderita seperti mereka, anda harus berbuat yang berbeda dengan mereka.

3. Kesabaran Tiada Akhir.
Sang Pemuda membangun jembatannya selama 8 tahun. Itu berarti ia bekerja keras selama itu. Ia juga harus mengatasi keluarganya yang merintangi. Dan yang terpenting, ia harus mengatasi keraguan dalam dirinya sendiri.

Sang pemuda Cina sukses. Kesuksesan yang ia raih karena ia BERSABAR TIADA AKHIR.

Ia sabar bekerja. Ia sabar menahan rintangan orang tua. Ia sabar mengatasi masalah-masalah teknis pembangunan jembatan. Ia sabar menanti kekasihnya. Sang kekasih pun sabar menantinya. Apa yang terjadi bila sang pemuda tidak sabar? Ia akan mengubur tujuannya!!! Ia akan mencari gadis tetangga saja. Dengan begitu, ia hanya perlu membangun jembatan pendek. Itupun dibantu keluarganya.
Itulah yang terjadi dengan para pebisnis yang tidak sabar. Berbagai masalah yang ia hadapi membuatnya menyerah berusaha. Akhirnya ia kubur mimpinya.

Banyak orang yang telah mulai bisnis, lalu berhenti ketika masalah timbul. Ketika bisnisnya turun, keluarga tidak mendukung, bisnis banyak pesaing, konsumen mengeluh, suplayer curang, dan sebagainya mereka berhenti. Bukannya berpikir dan bertindak untuk mengatasinya. Duh,…

Saya punya seorang teman yang tidak sabaran. Bisnisnya terus berganti. Suatu kali ia buka konveksi. Eh, tiga bulan berikutnya, ia ganti bisnis jadi agen asuransi. Belum dua bulan, ia ganti lagi jadi bisnis aquarium. Tidak lama berselang, ia beralih ke bisnis multimedia.

Saya katakana padanya: “Bila anda tidak sabar dalam satu bidang bisnis, anda tidak akan sukses. Sabar dan atasi masalah”. Semoga saja ia melakukannya.

Bersabar memang berat. Tapi tidak bersabar, jauh lebih berat. Ketika anda berhenti berusaha mencapai tujuan anda, anda harus memulai lagi dari awal. Selain itu, makin sering anda berhenti berusaha mencapai tujuan, maka lama-lama tujuan anda akan turun.

Misalnya tujuan awal anda adalah Rp. 100 juta per bulan. Bisnis anda adalah voucher pulsa. Anda sudah berusaha tapi belum berhasil. Anda pun memutuskan berhenti. Nah, ketika anda akan berbisnis lagi, anda pasti menurunkan tujuan anda. “Sudah terbukti Rp. 100 juta tidak bisa dicapai. Karena itu tujuan saya sekarang adalah Rp. 50 juta.“

Duh,… satu kegagalan membuat tujuan turun 50%. Apalagi bila harus gagal seperti Thomas Alva Edison. Ia gagal 10.000 kali. Untungnya, Edison bersabar. Tujuannya tidak berubah. Ia harus menemukan logam yang tepat untuk bola lampunya.

Bersabar yang benar harus cerdas. Apa artinya? Bila satu cara untuk mencapai tujuan gagal, maka bersabarlah untuk melakuan cara lain yang berbeda. Bila anda masih berpikir dengan cara yang sama, maka pasti tindakannya juga sama. Bila tindakan anda sama, maka pasti hasilnya juga sama. Itulah sebabnya bersabar harus cerdas. Artinya terus berpikir cara-cara lain yang berbeda untuk mendapat hasil yang berbeda.

Disinilah letak penting kreatifitas dalam bersabar. Bila anda bersabar tapi tidak kreatif, maka anda akan seperti keledai yang jatuh berulang kali di lubang yang sama.

Anda akan gagal berulang kali, tapi anda tidak belajar dari kegagalan itu. Kegagalan anda jadi tidak ada artinya. Anda jadi benar-benar gagal. Orang sabar, harus cerdas. Jadilah kreatif.

Orang sabar dan kreatif akan mendapat hasil yang berbeda dari orang biasa. Bisnisnya akan berkembang lebih baik. Sabar membuat mereka tenang menghadapi masalah. Kreatif membuat mereka bisa terus menemukan solusi berbagai masalah yang terjadi.

Penulis by Supardi Lee

Added By Mr Just Wave n Smile

Anger Management

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar.

Seseorang yang tidak bisa merasa marah -tidak bisa disebut penyabar; karena dia hanya tidak bisa marah.

Sedang seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk tetap berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar.

Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu-sulit, Anda sangat tepat; karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.

Kesabaran bukanlah sebuah sifat, tetapi sebuah akibat.

Perhatikanlah bahwa kita lebih sering menderita karena kemarahan kita, daripada karena hal-hal yang membuat kita merasa marah. Perhatikanlah juga bahwa kemarahan kita sering melambung lebih tinggi daripada nilai dari sesuatu yang menyebabkan kemarahan kita itu, sehingga kita sering bereaksi berlebihan dalam kemarahan.

Hanya karena Anda menyadari dengan baik –tentang kerugian yang bisa disebabkan oleh reaksi Anda dalam kemarahan, Anda bisa menjadi berhati-hati dalam bereaksi terhadap apa pun yang membuat Anda merasa marah. Kehati-hatian dalam bereaksi terhadap yang membuat Anda marah itu lah yang menjadikan Anda tampil sabar.

Kemarahan adalah sebuah bentuk nafsu.

Nafsu adalah kekuatan yang tidak pernah netral, karena ia hanya mempunyai dua arah gerak; yaitu bila ia tidakmemuliakan,pasti ia
menghinakan.

Nafsu juga bersifat dinamis, karena ia menolak untuk berlaku tenang bila Anda merasa tenang. Ia akan selalu memperbaruhi kekuatannya untuk membuat Anda memperbaruhi kemapanan Anda.

Maka perhatikanlah ini dengan cermat; bila Anda berpikir dengan jernih dalam memilih tindakan dan cara bertindak dalam kemarahan, nafsu itu akan menjadi kekuatan Anda untuk meninggalkan kemapananAndayang sekarang -untuk menuju sebuah kemapanan baru yang lebih tinggi.

Tetapi, bila Anda berlaku sebaliknya, maka ke bawahlah arah pembaruan dari kemapanan Anda.

Itu sebabnya, kita sering menyaksikan seorang berkedudukan tinggi yang terlontarkan dari tingkat kemapanannya, dan kemudian direndahkan karena dia tidak berpikir jernih dalam kemarahan.

Dan bila nafsunya telah menjadikannya seorang yang tidak bisa direndahkan lagi, dia disebut sebagai budak nafsu.

Kualitas reaksi Anda terhadap yang membuat Anda marah, adalah penentu kelas Anda.

Kebijakan para pendahulu kita telah menggariskan bahwa untuk menjadi marah itu mudah, dan patut bagi semua orang. Tetapi, untuk bisa marah kepada orang yang tepat, karena sebab yang tepat, untuk tujuan yang tepat, pada tingkat kemarahan yang tepat, dan dengan cara yang tepat -itu tidak untuk orang-orang kecil.

Maka seberapa besar-kah Anda menginginkan diri Anda jadinya?

Memang pernah ada orang yang mengatakan bahwa siapa pun yang membuat Anda marah-telah mengalahkan Anda. Pengamatan itu tepat-hanya bila Anda mengijinkan diri Anda berlaku dengan cara-cara yang merendahkan diri Anda sendiri karena kemarahan yang disebabkan oleh orang itu.

Itu sebabnya, salah satu cara untuk membesarkan diri adalah menghindari sikap dan perilaku yang mengecilkan diri.

Kita sering merasa marah karena orang lain berlaku persis seperti kita.

Perhatikanlah, bahwa orang tua yang sering marah kepada anak-anaknya yang bertengkar -adalah orang tua yang juga sering bertengkar dengan pasangannya.

Bila kita cukup adil kepada diri kita sendiri, dan mampu untuk sekejap menikmati kedamaian kita akan melihat dengan jelas bahwa kita sering menuntut orang lain untuk berlaku seperti yang tidak kita lakukan.

Dan dengannya, bukankah kemarahan Anda juga penunjuk jalan bagi Anda untuk menemukan perilaku-perilaku baik yang sudah Anda tuntutdariorang lain,tetapi yang masih belum Anda lakukan?

Lalu, mengapakah Anda berlama-lama dalam kemarahan yang sebetulnya adalah tanda yang nyata bahwa Anda belum memperbaiki diri?

Katakanlah, tidak ada orang yang cukup penting yang bisa membuat saya marah dan berlaku rendah.

Bila Anda seorang pemimpin, dan Anda telah menerima tugas untuk meninggikan orang lain; maka tidak ada badai, gempa, atau air bah yang bisa membuat Anda mengurangi nilai Anda bagi kepantasan untuk mengemban tugas itu.

Ingatlah, bahwa orang-orang yang berupaya mengecilkan Anda itu-adalah sebetulnya orang-orang kecil.

Karena, orang-orang besar akan sangat berhati-hati dengan perasaan hormat Anda kepada diri Anda sendiri. Bila mereka marah pun kepada Anda, mereka akan berlaku dengan cara-cara yang mengundang Anda untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Sedangkan orang kecil? Orang-orang kecil membuat orang lain merasa kecil agar mereka bisa merasa besar.

Anda mengetahui kebesaran yang dijanjikan untuk Anda. Maka besarkan-lah orang lain.

(Sumber: Mario Teguh, MSTS 13.07.2006)

Added By Mr Just Wave n Smile

When You Divorce Me, Carry Me Out in Your Arms

Pada hari pernikahanku, aku membopong istriku. Mobil pengantin berhenti didepan flat kami yg cuma berkamar satu. Sahabat-sahabatku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki rumah kami. Ia kelihatan malu-malu. Aku adalah seorang pengantin pria yg sangat bahagia. Ini adalah kejadian 10 tahun yg lalu.

Hari-hari selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening : Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih
diantara kami pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. Setiap pagi kami berangkat kerja bersama-sama dan sampai dirumah juga pada waktu yg bersamaan. Anak kami sedang belajar di luar negeri. Perkawinan kami kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yg tidak kusangka-sangka, Dew hadir dalam kehidupanku.

Waktu itu adalah hari yg cerah. Aku berdiri di balkon dengan Dew yg sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. Ini adalah apartemen yg kubelikan untuknya.

Dew berkata, “kamu adalah jenis pria terbaik yg menarik para gadis.” Kata-katanya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah, istriku pernah berkata, “Pria sepertimu, begitu sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis.” Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu kalau aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya.

Aku melepaskan tangan Dew dan berkata, “kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.?.Aku ada sedikit urusan dikantor”. Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya. Pada saat tersebut, ide
perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin.

Bagaimanapun, aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun ku jelaskan, ia pasti akan sangat terluka.Sejujurnya ia adalah seorang istri yg baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV. Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama-sama. Atau aku akan menghidupkan komputer, membayangkan tubuh Dew. Ini adalah hiburan bagiku.

Suatu hari aku berbicara dalam guyon, “seandainya kita bercerai, apa yg akan kau lakukan? ” Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yg sangat jauh dari dirinya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jika tahu bahwa aku serius.

ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengannya. Dia
kelihatan sedikit curiga. Dia berusaha tersenyum pada bawahan-bawahanku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya.

Sekali lagi, Dew berkata padaku,”He Ning, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita akan hidup bersama.” Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu-ragu lagi. Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, aku memegang tangannya. “Ada sesuatu yg harus kukatakan”.

Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya. Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalau aku terus berpikir. “Aku ingin bercerai”, ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang.

Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata-kataku,tapi ia bertanya secara lembut,”kenapa?” “Aku serius.”Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku, “Kamu
bukan laki-laki!”.

Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis. Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yg telah terjadi dengan perkawinan kami. Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yg memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi
oleh Dew.

Dengan perasaan yg amat bersalah, aku menuliskan surai perceraian dimana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian. Aku merasakan
sakit dalam hati. Wanita yg telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yg asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa menarik kembali apa yg telah kuucapkan.

Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku, dimana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku. Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh-sungguh telah terjadi.

Pada larut malam, aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran. Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali.
Ia menuliskan syarat-syarat dari perceraiannya : ia tidak menginginkan apapun dariku, tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya, dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya. Alasannya sangat sederhana : Anak kami akan segera menyelesaikan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami.

Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya,” He Ning, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita? Pertanyaan ini tiba-tiba mengembalikan beberapa kenangan indah
kepadaku. Aku mengangguk dan mengiyakan. “Kamu membopongku dilenganmu”, katanya, “jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongku pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan
ini, setiap pagi kamu harus membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu.” Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yg telah berlalu dan berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana
romantis.

Aku memberitahukan Dew soal syarat-syarat perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. “Bagaimanapun trik yg ia lakukan, ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini,” ia mencemooh Kata- katanya membuatku merasa tidak enak.

Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. kami saling menganggap orang asing. Jadi ketika aku membopongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Anak kami menepuk punggung kami,”wah, papa membopong mama, mesra sekali”. Kata-katanya membuatku merasa sakit. Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan dirinya dalam lenganku. Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut,”mari kita mulai hari ini, jangan memberitahukan pada anak kita.” Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang. Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor.

Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku, Kami begitu dekat sampai-sampai aku bisa mencium wangi di bajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku
melihat bahwa ia tidak muda lagi. Beberapa kerut tampak di wajahnya.

Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, “kebun diluar sedang dibongkar. Hati-hati kalau kamu lewat sana.” Hari keempat,ketika aku membangunkannya, aku merasa kalau kami masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku dilenganku.

Bayangan Dew menjadi samar.

Pada hari kelima dan keenam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti dimana ia telah menyimpan baju-bajuku yg telah ia setrika, aku harus hati-hati saat memasak, dll. Aku mengangguk. Perasaan kedekatan terasa
semakin erat.

Aku tidak memberitahu Dew tentang hal ini. Aku merasa begitu ringan membopongnya. Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata padanya, “kelihatannya tidaklah sulit membopongmu sekarang”

Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yg cocok. Lalu ia melihat, “semua pakaianku kebesaran”. Aku tersenyum. Tapi tiba-tiba aku menyadarinya, sebab ia semakin kurus, itu sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati. Sekali lagi, aku merasakan perasaan sakit.

Tanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut. “Pa, sudah waktunya membopong mama keluar.” Baginya, melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian yg penting. Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia dilenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras. Tangannya memegangku secara lembut dan alami. aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.

Pada hari terakhir, ketika aku membopongnya dilenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. Ia berkata, “sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampai kita tua.” Aku memeluknya dengan kuat dan berkata “antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra”.

Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga. Dew membuka pintu. Aku berkata padanya,” Maaf Dew, aku tidak ingin bercerai. Aku serius”.

Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku. “Kamu tidak demam.” Kutepiskan tanganya dari dahiku. “Maaf Dew, aku cuma bisa bilang maaf padamu, aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai-nilai dari kehidupan, bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi. Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan
menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu”.

Dew tiba-tiba seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dengan kencang dan tangisannya meledak. Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor.

Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga. Ku pesan sebuah buket bunga kesayangan istriku. Penjualnya bertanya apa yg mesti ia tulis dalam kartu ucapan? Aku tersenyum dan menulis : “Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kita tua.”

Sumber : Motivasi.web.id

Added By Mr Just Wave n Smile

Spiderman Nyalon

Spiderman Nyalon

Cosa | 20.11.2007

Peter Parker kegirangan. Nomer togel yang ia pasang tembus. Gak tanggung-tanggung, 4 angka sekaligus. Dalam perjalanan ke tempat bandar untuk mengambil uang, ia terus berpikir mau dipakai untuk apa uang tersebut nantinya. Yang jelas, berhubung selama ini hidupnya serba pas-pas-an, kemungkinan besar ia akan menggunakannya untuk membuka usaha.

Setelah memutar otak, akhirnya Peter memutuskan, ia akan membuka usaha salon! Ya, salon potong rambut. Kebetulan saat ini sudah mendekati musim panas. Pasti banyak orang yang akan potong rambut agar tidak gerah, pikirnya.

Begitulah.

Tidak sampai seminggu salon yang diimpikan telah usai dibangun. Maklum, ia minta bantuan kepada Flash yang bisa bergerak secepat kilat itu. Salon itu ia beri nama “Salon SiLabi”, singkatan dari “Si Laba-laba Imut”.

Selain mempersiapkan peralatan-peralatan salon, Peter turut ‘menyesuaikan’ penampilannya. Karena ia tahu salon tersebut baru akan laku apabila Spiderman sendiri yang menjadi tukang potongnya, ia pun mengenakan kustom merah birunya. Ia juga membuat wig rambut panjang dari jaring laba-labanya, menatanya dengan tren 2010, dan mengenakannya. Gak lucu dong kalau ada tukang potong yang gundul.

Begitulah.

Salon SiLabi ternyata laku keras. Branding Spiderman ditambah dengan momen pembukaan serta lokasi salon yang tepat terbukti sebagai adonan kesuksesan yang tepat. Tidak kurang 100 pengunjung tiap harinya harus Peter layani. Dari yang sekedar ingin keramas, creambath, mengeriting rambut, potong botak, shaggy, hingga memanjangkan rambut (emang bisa?). Yang jelas, hampir setiap hari salonnya penuh sesak dengan pelanggan yang antri.

Suatu hari, Bruce Wayne lewat di depan salon Silabi. Tertarik dengan kelarisan salon Spidey, otak bisnis Bruce mulai bekerja. Ia segera menghubungi Alfred untuk mengurus pembangunan salon potong rambut yang baru, dengan peralatan yang lebih canggih dan lokasi tepat di seberang salon milik Peter. Salon tersebut ia beri nama salon “Sikeli”. Singkatannya? Tentu saja, “Si Kelelawar Imut”.

Untuk memberi nilai tambah pada salonnya, agar dapat membajak pelanggan-pelanggan Silabi, Bruce tidak hanya mengenakan kostum Batman-nya. Ia juga memanfaatkan kepandaiannya untuk menciptakan robot pemotong rambut otomatis! Dengan robot ini, orang tinggal duduk manis di kursi, tekan tombol pilihan potongan rambut yang diinginkan, dan dalam 5 menit, langsung beres. Praktis kan? Supaya keren, Bruce memberi nama robotnya “RPRSKDSC v1.14254″.

Untuk mempromosikan salon barunya, Bruce memasang papan iklan yang cukup besar. Tertulis, “Salon Sikeli - Potong Rambut Kilat, Gak Pake Antri”

Begitulah.

Tidak lama, pelanggan salon Silabi sedikit demi sedikit berpindah ke salon Sikeli. Dan memang, kecanggihan robot tersebut terbukti. Siapa saja, potongan apa saja, diselesaikan dalam waktu 5 menit. Benar-benar gak pake antri. Si Batman pun gak perlu repot-repot melayani pelanggan. Ia cuma duduk di belakang kasir sambil ngitung penghasilan.

Selang beberapa hari, otak bisnis Bruce kembali berputar. Kalau buka 1/2 hari aja keuntungannya sebesar ini, bagaimana jika buka 24-jam non-stop yah?

Begitulah.

Salon Sikeli kemudian dibuka 24 jam. Non-stop. Pengunjung pun terus mengalir, siang malam. Demikian pula kantong Batman, semakin lama semakin tebal.

Tanpa disadari, karena diforsir untuk bekerja tanpa beristirahat, robot RPRSKDSC mulai berulah. Bagian dalamnya kepanasan dan menyebabkan ada 1 sirkuit yang putus. Akibatnya, hasil pemotongan rambut menjadi kacau. Ada yang minta dikeriting malah jadi gundul, ada yang minta di-shaggy malah dikasih konde, ada yang minta creambath malah dikitik-kitik, hehehe. Bruce sendiri yang terlalu sibuk dengan mesin kasirnya sama sekali tidak memperhatikan keadaan itu.

Berbeda dengan Peter. Sejak salonnya sepi, ia jadi banyak bengong di trotoar. Melihat akhir-akhir ini banyak orang yang keluar dari salon saingannya sambil ngedumel, ia pun curiga bahwa ada yang tidak beres di sana. Dengan memanfaatkan pendengaran supernya, ia menguping omelan mereka dan mengetahui masalah yang terjadi di salon Sikeli.

Setelah berpikir sejenak, Peter masuk ke dalam salon. Sejenak kemudian ia keluar sambil membawa papan iklan bertuliskan, “Salon Silabi - Merapikan Potongan Rambut Yang Kacau”. Papan tersebut ia letakkan di dekat salon Sikeli. Tidak lupa ia gambarkan arah panah yang menuju ke salonnya.

Cara ini ternyata tokcer. Pelanggan salon Sikeli yang kecewa dengan layanan robot si Batman, begitu melihat papan iklan tersebut, langsung berjalan menuju salon Silabi. Sedikit demi sedikit, pengunjung salon Sikeli berkurang, dan sebaliknya, salon Silabi kembali laris.

Bahan Renungan

"Menjadi yang pertama tidak selalu membuat kita sukses. Menjadi yang terbaiklah yang membuat kita menjadi sukses."

Sumber : Dongeng Motivasi

Added By Mr Just Wave n Smile

Rabu, 12 November 2008

4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup

“Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh” (John Gray)

Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.

Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.

Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada
saat kesulitan terjadi.

Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.

Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.

Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan
tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.

Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau
mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.

Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi.
Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.

Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu biografinya.

Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat
finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang performance- nya bagus sekali.

Bangun network

Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti
rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.

Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya.

Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho
ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper Blanket menjadi buah karya kondangnya.

Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda. Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda? Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini.
Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi
suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?

Sumber: 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup oleh Anthony Dio Martin

add by Mr Just wave n smile

Rahasia SI Untung

Kita semua pasti kenal tokoh si Untung di komik Donal Bebek. Berlawanan dengan Donal yang selalu sial. Si Untung ini dikisahkan untung terus. Ada saja keberuntungan yang selalu menghampiri tokoh bebek yang di Amerika bernama asli Gladstone ini. Betapa enaknya hidup si Untung. Pemalas, tidak pernah bekerja, tapi selalu lebih untung dari Donal. Jika Untung dan Donal berjalan bersama, yang tiba-tiba menemukan sekeping uang dijalan, pastilah itu si Untung. Jika Anda juga ingin selalu beruntung seperti si Untung, dont worry, ternyata beruntung itu ada ilmunya.

Professor Richard Wiseman dari University of Hertfordshire Inggris, mencoba meneliti hal-hal yang membedakan orang2 beruntung dengan yang sial. Wiseman merekrut sekelompok orang yang merasa hidupnya selalu untung, dan sekelompok lain yang hidupnya selalu sial. Memang kesan nya seperti main-main, bagaimana mungkin keberuntungan bisa diteliti. Namun ternyata memang orang yang beruntung bertindak berbeda dengan mereka yang sial.

Misalnya, dalam salah satu penelitian the Luck Project ini, Wiseman memberikan tugas untuk menghitung berapa jumlah foto dalam koran yang dibagikan kepada dua kelompok tadi. Orang2 dari kelompok sial memerlukan waktu rata-rata 2 menit untuk menyelesaikan tugas ini. Sementara mereka dari kelompok si Untung hanya perlu beberapa detik saja! Lho kok bisa?

Ya, karena sebelumnya pada halaman ke dua Wiseman telah meletakkan tulisan yang tidak kecil berbunyi “berhenti menghitung sekarang! ada 43 gambar di koran ini”. Kelompol sial melewatkan tulisan ini ketika asyik menghitung gambar. Bahkan, lebih iseng lagi, di tengah2 koran, Wiseman menaruh pesan lain yang bunyinya: “berhenti menghitung sekarang dan bilang ke peneliti Anda menemukan ini, dan menangkan $250!” Lagi-lagi kelompok sial melewatkan pesan tadi! Memang benar2 sial.

Singkatnya, dari penelitian yang diklaimnya “scientific” ini, Wiseman menemukan 4 faktor yang membedakan mereka yang beruntung dari yang sial:

1. Sikap terhadap peluang.

Orang beruntung ternyata memang lebih terbuka terhadap peluang. Mereka lebih peka terhadap adanya peluang, pandai menciptakan peluang, dan bertindak ketika peluang datang. Bagaimana hal ini dimungkinkan?

Ternyata orang-orang yg beruntung memiliki sikap yang lebih rileks dan terbuka terhadap pengalaman-pengalam an baru. Mereka lebih terbuka terhadap interaksi dengan orang-orang yang baru dikenal, dan menciptakan jaringan-jaringan sosial baru. Orang yang sial lebih tegang sehingga tertutup terhadap kemungkinan- kemungkinan baru.

Sebagai contoh, ketika Barnett Helzberg seorang pemilik toko permata di New York hendak menjual toko permata nya, tanpa disengaja sewaktu berjalan di depan Plaza Hotel, dia mendengar seorang wanita memanggil pria di sebelahnya: “Mr. Buffet!” Hanya kejadian sekilas yang mungkin akan dilewatkan kebanyakan orang yang kurang beruntung. Tapi Helzber berpikir lain. Ia berpikir jika pria di sebelahnya ternyata adalah Warren Buffet, salah seorang investor terbesar di Amerika, maka dia berpeluang menawarkan jaringan toko permata nya. Maka Helzberg segera menyapa pria di sebelahnya, dan betul ternyata dia adalah Warren Buffet. Perkenalan pun terjadi dan Helzberg yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal Warren Buffet, berhasil menawarkan bisnisnya secara langsung kepada Buffet, face to face. Setahun kemudian Buffet setuju membeli jaringan toko permata milik Helzberg. Betul-betul beruntung.

2. Menggunakan intuisi dalam membuat keputusan.

Orang yang beruntung ternyata lebih mengandalkan intuisi daripada logika. Keputusan-keputusan penting yang dilakukan oleh orang beruntung ternyata sebagian besar dilakukan atas dasar bisikan “hati nurani” (intuisi) daripada hasil otak-atik angka yang canggih. Angka-angka akan sangat membantu, tapi final decision umumnya dari “gut feeling”. Yang barangkali sulit bagi orang yang sial adalah, bisikan hati nurani tadi akan sulit kita dengar jika otak kita pusing dengan penalaran yang tak berkesudahan. Makanya orang beruntung umumnya memiliki metoda untuk mempertajam intuisi mereka, misalnya melalui meditasi yang teratur. Pada kondisi mental yang tenang, dan pikiran yang jernih, intuisi akan lebih mudah diakses. Dan makin sering digunakan, intuisi kita juga akan semakin tajam.

Banyak teman saya yang bertanya, “mendengarkan intuisi” itu bagaimana? Apakah tiba2 ada suara yang terdengar menyuruh kita melakukan sesuatu? Wah, kalau pengalaman saya tidak seperti itu. Malah kalau tiba2 mendengar suara yg tidak ketahuan sumbernya, bisa2 saya jatuh pingsan.

Karena ini subyektif, mungkin saja ada orang yang beneran denger suara.

Tapi kalau pengalaman saya, sesungguhnya intuisi itu sering muncul dalam berbagai bentuk, misalnya:

- Isyarat dari badan. Anda pasti sering mengalami. “Gue kok tiba2 deg-deg an ya, mau dapet rejeki kali”, semacam itu. Badan kita sesungguhnya sering memberi isyarat2 tertentu yang harus Anda maknakan. Misalnya Anda kok tiba2 meriang kalau mau dapet deal gede, ya diwaspadai saja kalau tiba2 meriang lagi.

- Isyarat dari perasaan. Tiba-tiba saja Anda merasakan sesuatu yang lain ketika sedang melihat atau melakukan sesuatu. Ini yang pernah saya alami. Contohnya, waktu saya masih kuliah, saya suka merasa tiba-tiba excited setiap kali melintasi kantor perusahaan tertentu. Beberapa tahun kemudian saya ternyata bekerja di kantor tersebut. Ini masih terjadi untuk beberapa hal lain.

3. Selalu berharap kebaikan akan datang.

Orang yang beruntung ternyata selalu ge-er terhadap kehidupan. Selalu berprasangka baik bahwa kebaikan akan datang kepadanya. Dengan sikap mental yang demikian, mereka lebih tahan terhadap ujian yang menimpa mereka, dan akan lebih positif dalam berinteraksi dengan orang lain. Coba saja Anda lakukan tes sendiri secara sederhana, tanya orang sukses yang Anda kenal, bagaimana prospek bisnis kedepan. Pasti mereka akan menceritakan optimisme dan harapan.

4. Mengubah hal yang buruk menjadi baik.

Orang-orang beruntung sangat pandai menghadapi situasi buruk dan merubahnya menjadi kebaikan. Bagi mereka setiap situasi selalu ada sisi baiknya. Dalam salah satu tes nya Prof Wiseman meminta peserta untuk membayangkan sedang pergi ke bank dan tiba-tiba bank tersebut diserbu kawanan perampok bersenjata. Dan peserta diminta mengutarakan reaksi mereka. Reaksi orang dari kelompok sial umunya adalah: “wah sial bener ada di tengah2 perampokan begitu”. Sementara reaksi orang beruntung, misalnya adalah: “untung saya ada disana, saya bisa menuliskan pengalaman saya untuk media dan dapet duit”. Apapun situasinya orang yg beruntung pokoknya untung terus.

Mereka dengan cepat mampu beradaptasi dengan situasi buruk dan merubahnya menjadi keberuntungan.

Sekolah Keberuntungan.

Bagi mereka yang kurang beruntung, Prof Wiseman bahkan membuka Luck School.
Latihan yang diberikan Wiseman untuk orang2 semacam itu adalah dengan membuat “Luck Diary”, buku harian keberuntungan. Setiap hari, peserta harus mencatat hal-hal positif atau keberuntungan yang terjadi.

Mereka dilarang keras menuliskan kesialan mereka. Awalnya mungkin sulit, tapi begitu mereka bisa menuliskan satu keberuntungan, besok-besoknya akan semakin mudah dan semakin banyak keberuntungan yg mereka tuliskan.

Dan ketika mereka melihat beberapa hari kebelakang Lucky Diary mereka, mereka semakin sadar betapa beruntungnya mereka. Dan sesuai prinsip “law of attraction”, semakin mereka memikirkan betapa mereka beruntung, maka semakin banyak lagi lucky events yang datang pada hidup mereka.

Jadi, sesederhana itu rahasia si Untung. Ternyata semua orang juga bisa beruntung. Termasuk termans semua.

Siap mulai menjadi si Untung?

Sumber : www.motivasi.web.id

Add by Mr Just wave and smile

Minggu, 09 November 2008

Jadikan Diri Anda Lebih Menarik!

Setiap lajang yang saya temui ingin menjadi lebih menarik, dan kebanyakan dari antara mereka benar-benar berusaha. Mereka membeli baju-baju yang modis, memotong rambut mereka ke salon dengan model terbaru, dan berolahraga untuk menjadi lebih ramping. Semua itu memang adalah cara-cara yang baik untuk membuat Anda menjadi lebih menarik. Tapi percayakah Anda jika sebenarnya kunci untuk menjadi lebih menarik itu jauh lebih sederhana daripada mengganti model potongan rambut atau penampilan Anda?

Saya tidak sedang berkata bahwa menjadi lebih menarik itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan penampilan luar, tapi jika Anda mempunyai keahlian atau karakter tertentu, penampilan Anda akan menjadi lebih menarik bagi semua orang, dan mereka akan ingin berada di sekitar Anda. Sikap yang Anda tunjukkan kepada dunia adalah kunci Anda untuk menjadi lebih menarik. Jika sikap Anda benar, Anda akan lebih bisa menikmati hidup Anda. Contohnya, jika Anda terbangun di pagi hari dan berfokus pada hal-hal yang menarik dan berarti dalam hidup Anda, level energi Anda akan meningkat. Anda akan bersemangat untuk menjalani hari itu.

William James, salah satu psikolog Amerika berkata, "Sikap kita di awal sesuatu yang sulit, itulah yang lebih menentukan hasil akhir yang sukses lebih dari hal lainnya." Arahkan fokus Anda pada hal-hal yang positif dalam hidup Anda, dan dengan sendirinya Anda akan menjadi lebih bersyukur, dan lebih bisa menghargai segala sesuatu. Salah satu prinsip pertumbuhan Paulus yang paling signifikan adalah ini: "Mulailah dengan bersyukur."

Semua orang senang berada di dekat orang yang mempunyai sikap positif, orang yang bisa melihat yang baik dalam setiap situasi dan setiap orang yang mereka temui. Orang yang mengembangkan sikap positif ini bahkan juga akan lebih menyukai dirinya sendiri. Saat Anda mulai bertemu dengan calon pasangan yang potensial, sikap positif Anda mengirimkan semacam sinyal yang mengatakan, "Aku menikmati hidup. Jika kamu menghabiskan waktu denganku, kamu juga akan merasakan hal yang sama." Itu adalah sumber yang kuat dari ketertarikan.

Teman saya, Dr. Lewis Smedes, profesor dalam bidang etika sosial dan pengarang dari banyak buku, mengatakan, "Sikap bersyukur adalah inti dari keutuhan hidup. Rasa puas dalam hidup saya bersumber dari sikap bersyukur. Saya tidak pernah bertemu dengan seseorang yang mempunyai sikap bersyukur dan menghargai yang tidak bahagia." Sikap bersyukur dan menghargai dapat meningkatkan kekayaan dari interaksi kita sampai ke tingkat yang tertinggi.

Itu terjadi tadi malam. Saya dan istri saya sedang makan di restoran lokal saat saya melihat seorang teman lama yang tidak saya temui selama bertahun-tahun. Dia sendirian. Saya memanggilnya dan dia datang ke meja kami. Setelah beberapa menit berbicara, saya mengatakan kepadanya apa yang saya pikirkan, "Floyd, aku teringat betapa cerdasnya kamu dan aku tidak akan melupakan betapa besar hatimu..." Saya bersungguh-sungguh dengan setiap kata-kata saya, dan dia tahu itu. Wajahnya berseri-seri! Saya mengungkapkan bahwa saya menghargai karakternya, yang telah saya lihat sendiri selama bertahun-tahun, dan perkataan saya itu mempunyai pengaruh yang kuat terhadapnya.

Jenis interaksi seperti ini akan mempunyai efek yang sangat besar dalam hubungan Anda. Perhatikanlah sikap Anda dan rasa syukur Anda terhadap hal-hal positif dalam hidup Anda. Dan saat Anda berbicara dengan seseorang yang dengannya Anda tertarik, biarkan sikap positif Anda keluar.


Sumber : Jawaban.com

Posted by : Mr Just Wave n Smile

Cinta Adalah Sebuah Keputusan, Maka Putuskan Yang Terbaik (2)

Pada bagian pertama, kita telah membahas peranan figur Ayah bagi wanita untuk memilih pasangannya. Kali ini, kita akan membahas bagaimana wanita juga dapat belajar mengenai apa yang ia mau atau tidak dalam sebuah hubungan melalui hubungan-hubungan sebelumnya.

Hubungan-hubungan Untuk Menjadi Lebih Baik
Dalam "Lovedecisions," Harvey menganjurkan sebuah cara untuk mengevaluasi hubungan-hubungan yang berbeda dengan proses yang wanita sering gunakan. Daripada menyadari seberapa bahagianya yang dapat mereka rasakan dengan orang lain tersebut, wanita seharusnya menyadari bagaimana setiap hubungan mereka apakah membawa mereka lebih dekat atau lebih jauh kepada Tuhan. "Satu hal yang sudah pasti," ujarnya. "Anda akan selalu dipengaruhi oleh orang terdekat dalam hidup Anda. Pengaruh ini bisalah baik. Atau bisa juga buruk. Pertanyaan yang setiap perempuan muda dalam hubungan romantis perlu pertanyakan adalah apakah dalam hubungan ini ia menjadi orang yang lebih baik atau tidak... Hubungan tersebut sebaiknya mempengaruhi Anda dalam kebaikan."
Wanita yang mencari pria saleh untuk berbagi hidup mereka seharusnya pertama berjuang dulu untuk menjadi wanita saleh, ujar Harvey. "Apa yang akan menarik seorang pria yang lapar dan memiliki hati untuk Tuhan kepada orang yang tidak seperti itu? Jadi jika Anda ingin memperbesar potensi tingkat kesehatan dari hubungan apapun mendatang, anda seharusnya membuat persetujuan dengan diri Anda sendiri sebelumnya. Anda perlu menjadi seseorang apa yang Anda cari."

Dan bahkan dalam sebuah hubungan tertentu yang tak bekerja dengan baik, waktu dan energi yang pasangan tersebut investasikan tidaklah sia-sia, ujar Harvey. "Kita belajar banyak dari hubungan-hubungan - bahkan hubungan yang berakhir tidak baik. Hubungan-hubungan mengajarkan tentang diri kita sendiri - kekuatan-kekuatan atau kelemahan-kelemahan, kepekaan dan ketidakpekaan, kemauan untuk berkorban dan mengampuni, kemampuan untuk mempercayai, berbagi, mencintai. Dan hubungan-hubungan mengajarkan kita mengenai hubungan-hubungan - apa yang kita mau dan apa yang tidak (mempelajari apa yang tidak Anda inginkan adalah informasi berharga), apa yang kita butuhkan, dan apa yang sudah pasti kita tidak mau kita lepaskan dalam hidup kita. Semua ini penting bagi kita untuk diketahui dan kebanyakan dari itu bisa dipelajari melalui hubungan kita dengan pasangan kita."

Cinta Adalah Sebuah Keputusan, Maka Putuskan Yang Terbaik (1)

Orang sering melihat ke hati mereka ketika memutuskan untuk menikahi siapa. Tetapi, terlalu sering, mereka tidak menggunakan kepala mereka ketika memilih jodoh. Keputusan tentang hubungan romantis adalah keputusan paling signifikan yang orang dapat putuskan, ujar penulis dan terapis pernikahan Donald Harvey. Dan keputusan-keputusan tersebut sangatlah penting, uajrnya, bahwa orang perlu berpikir sangat baik sebagaimana mereka mencari yang terbaik dari Tuhan dalam hidup mereka.

Buku terbaru Harvey"Lovedecisions: A Dad Talks with His Daughter About Lasting Relationships," menolong wanita muda mengarahkan jalan bergelombang dari hubungan romantis dan memberikan mereka perlengkapan yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan-keputusan bijak mengenai pasangan yang potensial.

Antara Ayah Dan Putri-nya
Cinta Adalah KeputusanHarvey, yang mendapatkan gelar Ph.D untuk Terapi Pernikahan dan Keluarga dan telah praktek selama lebih dari 25 tahun, menulis buku tersebut bagi putrinya Paigedan wanita muda lainnya yang mengalami masa yang sama. Ia memiliki ide untuk buku tersebut ketika Paige berada dalam tahun pertama kuliahnya. "Ada beberapa hal yang saya ingin agar ia tahu mengenai cinta dan hubungan - dan saya pikir ia berada di waktu yang sangat tepat untuk mempelajarinya,"ujarnya.

Melalui buku ini, Harvey mengatakan, ia berharap dapat menjangkau banyak wanita muda lainnya yang menghadapi keputusan-keputusan penting mengenai cinta. "Setelah melihat ini mempengaruhi kehidupan Paige, saya rasa itu bisa mempengaruhi kehidupan dari ‘putri-putri' yang lain juga," ujarnya. Saya ingin pembaca mengalami apa itu hubungan yang sehat, dan apa yang bukan, dan memecahkan masalah hingga beres demi yang terbaik dari Tuhan bagi hidup mereka. Saya ingin pembaca dapat menyadari ketika seseorang itu baik bagi mereka, ketika tidak, dan untuk mampu menilai arah dari hubungan mereka. Kecocokan tidak harus ditinggalkan menjadi tebak-tebakan. Ada indikator-indikator yang membuat kita tahu apakah ini sebuah hubungan yang menyenangkan Tuhan atau tidak. Dan saya ingin pembaca untuk menyadari sisi spiritual dari cinta dan kemurnian yang Tuhan inginkan dalam hubungan-hubungan mereka.

Peranan Ayah Yang Tak Ternilai
Saran kebapaan dalam "Lovedecisions" bisa menolong mengisi batasan dimana banyak wanita muda sekarang ini yang tidak memiliki hubungan-hubungan dekat dengan bapa mereka sendiri. Waktu mendesak, gangguan, dan perceraian adalah beberapa faktor yang tidak beruntung "masuk dalam hubungan ayah-putri yang baik" bagi keluarga kebanyakan, ujar Harvey.

Begitupun hubungan ayah-anak perempuan selalu penting, ujarnya. "Ada begitu banyak anak perempuan bisa dapatkan dari ayah-ayah mereka. Mereka mempelajari pernikahan dengan mengamati orang-tua mereka; mereka mempelajari pria dengan mengamati ayah mereka; dan mereka mendapatkan rasa kepercayaan diri dari bagaimana ayah mereka memperlakukan mereka. Kebanyakan dari ini memberi pengaruh sebelum mereka membuat ‘keputusan cinta' dalam babak kehidupan mereka. Tetapi hal-hal bisa menjadi lebih penting di waktu selanjutnya. Adalah sekarang, ketika tidak peduli bagaimana pria dalam hidup mereka membuat mereka merasa, ayah tersebut menguatkan seberapa berharganya mereka, menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka mengenai pria, dan mencerminkan dalam seberapa berbedanya pria dan wanita. Sekarang adalah waktunya bagi para ayah untuk menjadi pelatih hubungan yang hebat, menunjukkan apakah dia diperlakukan dengan baik atau tidak, apa yang harus dilakukan dalam suatu situasi, dan ada sewaktu ia perlu ditenangkan ketika ia menangis. Para ayah memiliki peranan tak ternilai dengan putri mereka - yang tak seorang pun bisa penuhi."


Sumber Jawaban.com